Jadi begini... karena saya sudah punya bisnis desain online, dan saya sering promosi lewat instagram, jadi sedikit tahu tentang apa aja yang lagi ngehits di sosmed itu. Salah satunya adalah kontes foto bayi yang marak di IG. Dan saya sangat prihatin akan kontes seperti ini.
Lho, kenapa? Karena yang membuat kontes foto itu seakan2 memanfaatkan kasih sayang ibu kepada buah hatinya untuk mencari untung. Jadi, kontes foto yang lagi marak ini, mengharuskan
pemenang untuk transfer sejumlah uang berikut ongkirnya. Istilahnya "biaya pendaftaran akhir" untuk menebus hadiah si pemenang. Dan jumlah uang yang harus ditransfer gak tanggung2, bisa sampe ratusan ribu rupiah.
Lha, yang namanya lomba dimana-mana kan dapet uang ya biasanya? Ini kok malah harus transfer sejumlah uang? Bukankah itu sama aja dengan peserta membeli sendiri hadiahnya? Hehe, tanyakan lah pada rumput yang bergoyang :P
Salah satu teman saya cerita, dia pernah iseng ikutin anaknya kontes foto di instagram. Dan anaknya menang, dapet juara II. Lalu teman saya diharuskan transfer uang sejumlah 150ribu plus ongkir. Dan ternyata,hadiah yang didapet ga sebanding dengan uang yang ditransfer. Cuma piala plastik murahan, sertifikat print-an biasa yang bahkan ga ada piguranya, dan boneka seharga 20ribuan di pasar. Kalo ditotal2, paling habis 50ribuan buat hadiahnya. Gila, untungnya banyak banget ga tuh?
Lucunya, kalo peserta belum transfer BPnya, si pembuat kontes akan terus ngejar2 peserta kaya debt collector nagih utang. Saya pernah liat pembuat kontes foto curhat di Instagramnya tentang si peserta yang gak mau transfer uang. Kata dia: "kami cuma cari rejeki" Lhoo, cari rejeki kok dengan cara seperti itu, kan sama aja dengan bohongin orang, nanti rejekinya ga bakal berkah lho. Iya gak?
Mirisnya, banyak banget bunda2 yang ketipu sama kontes foto semacem ini. Karena mungkin terlalu seneng anaknya dapet juara, bunda2 langsung main transfer aja tanpa ngecek ulang hadiahnya sebenarnya apa.
Buat para bunda2, sebaiknya hati2 kalo ikutin buah hatinya kontes2 foto semacam ini, apalagi sampai ngasih no hp/alamat rumah... Modus penculikan biasanya berasal dari sini. Saran aku sih, kalo mau ikutin anak2 lomba, lebih baik ikutin lomba yang diselenggarakan di mal2. Emang persaingannya lebih ketat, tapi lebih aman dan yang jelas ga akan rugi ratusan ribu kan?
Bogor, 11 Januari 2014